Pakan Bebek dari Limbah Mie, Dedak, Tepung Udang, setelah 2 hari fermentasi dengan Bio PaTen Ternak banyak sekali Jamur nya seperti Tempe sekitar 0,5cm, tidak basah saat di kepal kepyar. ciri2 stabil baunya seperti piara burung nyaris tanpa bau, semoga mudah2an stabil hasil fermentasi pakan nya tuk menghindari bau kandang yang muncul dari probiotik sebelum nya yang ga stabil. by Didik Hariyadi Pontianak
Terobosan Spektakuler di bidang Pertanian Organik !!!
Diramu dari Teknologi Mikroba Pa-Ten + 350jenis bahan2 herbal alam baik lokal dan impor sebagai Ramuan pestisida nabati dan Hormon Zat Perangsang Tumbuh extra, untuk meningkatkan kekebalan tanaman terhadap penyakit dan mempercepat masa pertumbuhan dan meningkatkan hasil panen dengan Pola Tanam bertingkat untuk hasil panen yang berlipat.
Salam Organik Paten !!!
Konsultasi, Pelatihan Gratis, order dan pabrikasi
Telp./ Sms / Wa / Line 08999396920 / 085268592020
email : mikrobahormon99@gmail.com / biohormon@gmail.com / biopaten.extra@gmail.com
https://www.biohormon.blogspot.com/
https://web.facebook.com/mikrobahormonextra/
https://web.facebook.com/groups/mikrobahormon/
Salam Organik Paten !!!
Konsultasi, Pelatihan Gratis, order dan pabrikasi
Telp./ Sms / Wa / Line 08999396920 / 085268592020
email : mikrobahormon99@gmail.com / biohormon@gmail.com / biopaten.extra@gmail.com
https://www.biohormon.blogspot.com/
https://web.facebook.com/mikrobahormonextra/
https://web.facebook.com/groups/mikrobahormon/
Cara aplikasi Mikroba Bio Pa-Ten Extra Plus Pestisida Hayati:
1.Minggu 1 / 7hari sebelum bajak,
Lahan dibasahi/ disiram agar lembab, kemudian siram/ kocor ramuan obat anti uret / ulat tanah tuk sterilisasi lahan terhadap sumber penyakit tanaman dengan hasil Fermentasi 1liter bio uret / bio pa-ten +gula/ molase/tetes 1kg + 20butir Ragi / Tape ketan 2-5kg + 200liter air biasa / air klapa tua di fermentasi 48jam, ulangi di hari ke 3-4, setelah aplikasi anti uret pertama, bila kondisinya hama ulat tanah banyak ulangi hingga 3-4x dalam 2minggu sebelum bajak.
2. Minggu 2 / 7hari setelah bajak,
Bajak dan sirami kembali agar lembab dengan Bio Pa-Ten + Tricoderma + Mikoriza ulangi di hari ke 3-4 setelah aplikasi perbaikan tanah dan air, bila kondisinya hama ulat tanah banyak ulangi hingga 3-4x dalam 2minggu sebelum Tanam, dan bisa di tambah pupuk organik.
3. Minggu 3 / Tanami
Aplikasikan Fermentasi 1liter bio uret / bio pa-ten + gula/molase/ tetes 1kg + 500cc ZPT, semprot ke seluruh bagian tanaman dan tanah secara merata tiap 7-10hari sekali sampe panen.
Untuk Tanaman Perkebunan bulan ke 4dst 1-2x sebulan tergantung kondisi tanah dan air.
Cara fermentasi Bio Pa-Ten :
1. Mikroba Bio Pa-Ten extra 1liter + gula/molase/tetes 1kg + urin ternak / urea / 1kg + MSG 500gram+ 200liter air biasa / air klapa tua difermentasi 2-3hari.
2. Bisa di fermentasikan bersama Tembakau / daun sirsak/ kaliandra/mimba di fermentasi 48jam.
3. Bila fermentasi menggunakan air klapa tua 200litr / 15-20kg gula merah, 1liter hasil fermentasi bisa di encerkan kembali dengan 10litr air biasa.
Kolam ikan :
1. 250ml mikroba Bio Pa-Ten extra : 25 liter air siramkan kekolam secara
merata tuk 1500liter air kolam.
2. Aplikasikan tiap 5-7hari sekali.
Pakan Ternak / dekomposer :
20liter hasil fermentasi untuk 1-3ton pakan ternak / kompos / kohe ternak
1.Minggu 1 / 7hari sebelum bajak,
Lahan dibasahi/ disiram agar lembab, kemudian siram/ kocor ramuan obat anti uret / ulat tanah tuk sterilisasi lahan terhadap sumber penyakit tanaman dengan hasil Fermentasi 1liter bio uret / bio pa-ten +gula/ molase/tetes 1kg + 20butir Ragi / Tape ketan 2-5kg + 200liter air biasa / air klapa tua di fermentasi 48jam, ulangi di hari ke 3-4, setelah aplikasi anti uret pertama, bila kondisinya hama ulat tanah banyak ulangi hingga 3-4x dalam 2minggu sebelum bajak.
2. Minggu 2 / 7hari setelah bajak,
Bajak dan sirami kembali agar lembab dengan Bio Pa-Ten + Tricoderma + Mikoriza ulangi di hari ke 3-4 setelah aplikasi perbaikan tanah dan air, bila kondisinya hama ulat tanah banyak ulangi hingga 3-4x dalam 2minggu sebelum Tanam, dan bisa di tambah pupuk organik.
3. Minggu 3 / Tanami
Aplikasikan Fermentasi 1liter bio uret / bio pa-ten + gula/molase/ tetes 1kg + 500cc ZPT, semprot ke seluruh bagian tanaman dan tanah secara merata tiap 7-10hari sekali sampe panen.
Untuk Tanaman Perkebunan bulan ke 4dst 1-2x sebulan tergantung kondisi tanah dan air.
Cara fermentasi Bio Pa-Ten :
1. Mikroba Bio Pa-Ten extra 1liter + gula/molase/tetes 1kg + urin ternak / urea / 1kg + MSG 500gram+ 200liter air biasa / air klapa tua difermentasi 2-3hari.
2. Bisa di fermentasikan bersama Tembakau / daun sirsak/ kaliandra/mimba di fermentasi 48jam.
3. Bila fermentasi menggunakan air klapa tua 200litr / 15-20kg gula merah, 1liter hasil fermentasi bisa di encerkan kembali dengan 10litr air biasa.
Kolam ikan :
1. 250ml mikroba Bio Pa-Ten extra : 25 liter air siramkan kekolam secara
merata tuk 1500liter air kolam.
2. Aplikasikan tiap 5-7hari sekali.
Pakan Ternak / dekomposer :
20liter hasil fermentasi untuk 1-3ton pakan ternak / kompos / kohe ternak
BUDIDAYA
TERNAK DENGAN TEKNOLOGI Bio Pa-Ten
Usaha
peternakan yang memiliki produktivitas tinggi tidakterlepas
dari kualitas makanan yang diberikan dan memejemen tatalaksana yang tepat
dan cocok bagi ternak seperti: sanitasi kandang, pencegahan dan pengobatan hama
dan penyakit, pencegahan kehilangan energi melalui pembatasan gerak
dan mencegah ternak mengalami stress. Untuk meningkatkan kualitas
gizi makanan dan membantu memperbaiki pencernaan pada ternak teknologi
mikroba (probiotik) pakan terus dikembangkan.
Disamping
itu, mikroba yang menguntungkan tersebut dapat dimanfaatkan pula untuk menekan
pertumbuhan pathogen, pengawetan pakan, meningkatkan nafsu makan ternak
dan mendekomposisi limbah dan sisa makanan serta kotoran ternak
untuk lebih bermanfaat dan tidak mengganggu ingkungan akibat bau dan pencemar.
Bio
Pa-Ten adalah kumpulan cultur
mikroba unggul berguna pada konsentrasi tinggi yang telah disinergikan dalam
keseimbangan mikro ekologis untuk membantu meningkatkan gizi bahan organik dan
memekan anasir racun dan mengubahnya menjadi bahan-bahan organik yang lebih
berguna bagi kehidupan.
Tingginya
kandungan protein sel tunggal dalam Bio Pa-Ten dan
nilai gizi baru yang dibangun oleh agen hayati tersebut maka dalam
pengujiannya di lapangan teknologi ini telah terbukti significant dalam memacu
melipatgandakan hasil pertanian, memulihkan lahan kritis yang miskin
hara, dan meningkatkan kualitas bahan organik limbah hasil pertanian
untuk pakan ternak.
Hasil
Kajian Dr. Ir. Achsin, MSc peneliti BPPT ternyata bahwa produk teknologi ini
yang diaplikasikan sebagai suplement pada pakan memberikan hasil yang positif
pada ternak Sapi, domba, bebek/unggas dan produksi pupuk organik.
Disamping kesehatan ternak meningkat yangdiikuti peningkatan produktivitas
daging/telur aplikasi bersama pakan limbah pertanian kering yang rendah
gizi seperti jerami kering, batang kedelai kering dan limbah batang jagung
dalam fermentasi 2 – 5 minggu menjadi bahan makanan ternak yang relatif
berkualitas.
Pada
hijauan dapat dimanfaatkan untuk “Silase” dan pada masa budidayanya hijauan yang
di aplikasi dengan Bio
Pa-Ten memiliki
produktivitas dan kualitas pakan yang lebih tinggi dibanding hasil
budidaya tanpa teknik ini. Pertumbuhan sapi pedaging semasa penggemukan dengan
penerapan teknologi ini berdasarkan informasi petani di lapangan telah
mengangkat produksi daging rata-rata 1,2 – 2kg/hri/sapi demikian juga
kontinyuoitas telur bebek yang diaplikasi. Kajian lebih lanjut terhadap
teknologi baru ini dilakukan di LIPPI.
Tahap
aplikasi teknologi Bio Perforasi untuk usaha Budidaya peternakan pada
dasarnya meliputi 3 bagian yaitu:
(1)
Sanitasi Kandang;
(2)
Aplikasi pada Pakan;
(3)
Aplikasi pada penanganan limbah dan pencegahan hama dan penyakit.
Secara
garis besar sebagai berikut:
1. Sanitasi
kandang
Disamping sanitasi
yang telah biasa dilakukan untuk mengkondisikan kandangdengan cara
ini disamping kandang menjadi tidak berbau karena H2S, amonia
ethylene/methana yang menggangu lingkungan,juga jauh menekan pathogen penyebab
hama/penyakit seperti pada kuku dan kulit.
Caranya sebagai berikut:
1. Buatlah fermentasi
seperti petunjuk dengan konsentrasi Bio Pa-Ten : Air
= 1 : 50 selama 48jam dengan penambahan Gula/Tetes 1 liter(atau
kg) dan Urea / dedak 1 Kg
2. Ambil
1,5-3 liter hasil perbanyakan tersebut dan tambahkan air 10-15 liter air
sebagai larutan siap semprot.
3. Semprotkan
merata pada kotoran ternak yang ada baik dilantai maupun di permukaan dinding kandang secara
merata.
4.
Waktu aplikasi sebaiknya sore hari dan diulangi rutin 3 hari sekali (untuk
pertama kali lakukan selama 3-5 hari berturut-turut).
2. Aplikasi Pada
Pakan Ternak
Semua
pakan yang berasal dari bahan organik pada dasarnya dapat difermentasikan
dengan Bio Pa-Ten seperti formulasi pakanyang berasal dari
dedak dan limbah hasil pertanian termasuk
di dalamnya: Batang kedelai kering, batang jagung, jerami kering dan hijauan lain
termasuk rumput her mada. Rumput/hijauan jika ingin ditingkatkan kandungan
nutrisinya,proses pengawetan segar (silase, penapean,dll.) dapat memanfaatkan
mikroba Bio Pa-Ten ini untuk meningkatkan kandungan SCP(Single
Cell Protein) yang diperlukan sebagai protein alternatif bagi usaha
peternakan.
Untuk
lebih jelasnya teknik aplikasi
untuk pakan ternak dapat dibagi sebagai berikut:
(a) Proses
budidaya dan menjelang panen;
(b)
Proses pengawetan bahan hijauan;
(c)
Proses aplikasi pada limbah pertanian kering dan;
(d)
Aplikasi pada pakan formulasi dan
(e)
Pada minuman ternak.
a. Pada
Budidaya Hijauan Ternak
Pada
budidaya rumput ternak teknik budidaya sama saja dengan yang umum,
hanya padafase 3 hari setelah pemupukan dasar perlu di aplikasi dengan Bio Pa-Ten
untuk mendapatkan
produktivitas yang tinggi. Demikian juga seminggu setelah pemotongan, ratoon
perlu di semprot.
Pada
saat 3 hari menjelang pemotogan di lahan rumput perlu disemprot dengan
mikroba ini dengan dosis 2 liter/ha(atau 400 liter hasil fermentasi) agar
kandungan nutrisi saat pemotongan optimal.
Dan Jerami baiknya
jangan dibakar,solusi nya:
1. ditumpuk dilahan campur bekatul, garam, urea sedikit
dan bekatul, siram Bio Pa-Ten
fermentasi tutup terpal maka jadilah pakan sapi.
2. Kalo jeraminya kering ditambah bungkil ampas tahu,
bekatul dan tepung ikan, sedikit ferresoil, urea dan gula lalu difermentasi Bio Pa-Ten tutup terpal sampai rapuh
lalu digiling bisa untuk formulasi pakan ikan gurami, emas, nila, lele dll.
3. Jerami ditumpuk dilahan campur lapisan dedak kotoran
ternak dan arang sekam tambah sedikit urea lalu disiram Bio Pa-Ten yang difermentasi tengah tumpukan diberikan aerasi
(bambu berlubang) tutup karung goni basah agar selalu lembab setelah 3-5 minggu
jadilah kompos bokashi ber mutu tinggi...Bagaimana lebih bernilai tambah TINGGI kan????...
b. Proses
pengawetan Hijauan
Hijauanyang
dapat digunakan selain rumput budidaya adalah rumput alami,kacang-kacangan,
rumput hermada dan pakan alami lain sesuai ternak yang akan
digemukkan. Setelah rumput/Hijauan dipotong, maka dilakukan
pencacahan dipotong-potong 3 – 7 cm dan dilayukan kemudian disemprot
dengan hasil fermentasi Bio
Pa-Ten 7 – 20 liter per ton
sebelum diberikan langsung pada ternak.
Untuk
pembuatan SILASE proses diatas dilanjutkan dengan tahapan pembuatan
silase standar (dalam bak fermentasi dan berlapis-lapis), hanya pada saat
pencampuran/pelapisan dengan bahan kandungan protein tinggi seperti
dedak dan bahan lain agar hasilnya optimal dilakukan pembasahan/pelembaban
setiap ton bahan dengan Bio Pa-Ten murni 100 ml dalam larutan air 10 liter yang
diberi dengan urea 100 – 200 gram dan molase/gula 200-300 ml dan garam
dapur 1sendok makan. Selanjutnya ditutup rapat (kedap udara) dan dipadatkan
untuk proses fermentasi an aerobik/semi aerobik. Sebaiknya dibuat ditempat galian
dalam tanah yang lembab/ dingin agar
suhu tidak cepat berubah-ubah. Setelah penyimpanan dilakukan beberapa
bulan sebelum diberikan langsung pada ternak sebaiknya dikering aginkan
dulu untuk menghilangkan bau dan gas yang dapat mengganggu selera ternak. Disamping
dapat diberikan dalam hijauan segar awetan pakan ini dapat
dikeringkan dan dipadatkan dalam bentuk ball-ball padatan pakan sebagai
pakan awetan kering fermentasi.
c. Proses
aplikasi pada limbah pertanian pakan kering
Limbah
pertanian seperti batang kacang-kacangan dan serealia pada dasarnya dapat
digunakan sebagai pakan ternak. Kecepatan proses degradasi oleh
fermentasi dipengaruhi kandungan lignin dalam bahan untuk menjadi bahan
pakan mudah cerna. Limbah pertanian yang kandungan lignin dan selulosa
rendah seperti batang kedelai kering dengan teknik BioPerforasi
membutuhkan waktu fermentasi 7– 10 hari sedangkan yang relatif tinggi kandungannya seperti jerami
membutuhkan waktu 21 – 40 hari agar proses perubahan bahan dapat berlangsung
sempurna. Untuk membantu proses peruraian selulosa dan lignin dapat
dibantu dengan penambahan kultur jamur trichoderma saat fermentasi sehingga
mendapatkan kualitas hasil fermentasi yang baik.
Cara
pembuatan pakan ternak dengan limbah kering hasil pertanian sebagai
berikut:
Limbah
pertanian kering yang telah di cacah dilembabkan terlebih dahulu dengan
menyiramnya dengan air bersih, dan setelah kondisi lembab, setiap satu ton
bahan kering gunakan 10-50 liter hasil fermentasi Bio Pa-Ten (1 : 100) tambahkan 20-30 liter air bersih dan tetes 0,5-1,5
liter (atau gula merah) dan urea 0.25kg- 0.75 kg serta tablet vit B
komplek = 5-10 butir dan larutkan merata.
Semprotkan
dan siramkan merata sambil diaduk-aduk dengan menaburkan bekatul 25 – 50 kg per
satu ton bahan kering. Selanjutnya tutup dengan karung goni basah dan
dikerudungi dengan plastik terpal. Setiap hari diaduk-aduk dan dijaga
kelembaban serta suhunya agar stabil, jika kering semprot/siramkan air.
Lakukan hal ini berulang-ulang hingga warna keputih-putihan oleh jamur dan ragi
terjadi merata sampai suhu bahan agak dingin sendiri/stabil. Sebelum diberikan
pada ternak sebaiknya diangin-anginkan dulu. Untuk penyimpanan
dalam bentuk ball padatan pakan kering hasil fermentasi ini cukup
dikering anginkan atau dikeringkan dan dipress dengan mesin menjadi
ball-ball pakan ternak yang sewaktu-waktu dapat digunakan.
Bahan-bahan ini dapat digunakan untuk campuran pakan formulasi setelah
ditepungkan dan dirubah menjadi pelet-pelet.
d. Aplikasi
pada pakan formulasi.
Pakan-pakan
formulasi untuk penggemukan ternak dapat berasal dari tanaman dan hewan
(termasuk tulang) serta ikan (termasuk kerang dan calsium laut). Pakan yang
berasal dari tanaman seperti tepung bungkil kedelai,limbah tahu basah/kering, tepung bubuk
pollard, bekatul, tepung hasil fermentasi limbah pertanian seperti kedelai dan
jagung adalah bahan-bahan yang umum untuk forrmulasi. Pada pakan
formulasi/instan yang siap dipakai tersebut untuk proses fermentasi dengan
Bio Pa-Ten dapat dilakukan dengan teknik cepat saat akan diberikan
pada ternak (1 – 8 jam fermentasi).
Caranya adalah sebagai berikut:
Saat
pembuatan pelet basah untuk meningkatkan nilai gizi pakan dan memperlama
pakan basah agar tidak cepat busuk sebelum dikeringkan atau diberikan pada
ternak.
Pada
pakan tersebut saat pencampuran cukup ditambahkan hasil air fermentasi Bio Pa-Ten perbandingan (1: 100) untuk membasahi pakan.Setelah
pencampuran formulasi bahan, selanjutnya di giling cetak dalam bentuk
alet-palet. Diamkan 1-8 jam sebelum diberikan.
Dosis
yang digunakan adalah: 100-200mili liter Bio
Pa-Ten yang difermentasikan, hasil
fermentasi diberikan 1-5 kwintal pakan. Untuk pakan-pakan yang harus di
rebus seperti darah dll, campurkan hasil fermentasi ini saat finishing/forming
(dimixing saat pembentukan pakan).
Pemberian
pakan langsung pada limbah tahu/tempe, tapioka yang bentuknya telah halus
danbasah dapat digunakan langsung dengan mencampurkannya dengan dosis yang sama
di atas. Treatment ini disamping untuk menekan kecepatan pembusukan di
luar dan bau busuk juga meingkatkan kandungan gizi pakan dan
memudahkan membantu padasaat pencernaan.
Kandungan
Gizi batang kedelai sebelum fermentasi memiliki kandungan protein
10,6 %, Lemak 2,8 %, Serat kasar 36,3 %, abu 7,6% dan Betn 42,8
%. Setelah difermentasi kandungan protein akan meningkat 100 % –
250% sehingga ideal untuk serat dan peningkatan protein pakan.
Jika
membuat pakan ternak/ikan dalam bentuk pelet dengan memanfaatkan bahan baku di
atas (hasil fermentasi limbah kering kedelai),maka diperlukan pencacahan serat
batang kedelai dan selanjutnya tepung serat tersebuat digunakan
sebagai komponen formulasi sebagai berikut:
Jagung
30 - 50 %; Bungkil kedelai/Limbah susu kedelai 15 – 20 %;
Dedak 10 % - 15 %; Tepung batang kedelai (fer) 15 –30 %;
Tepung ikan/laut 5% dan Feed Suplement 0,5 %-1%.
e. Aplikasi
pada minuman ternak (PENGARUHNYA NYATA DAN CEPAT).
Cara
ini sering dipakai pada peternak unggas
seperti bebek dan ayam pedaging/petelur untuk meningkatkan produktivitas.
Disamping untuk menjaga kesehatan ternak, penggunaan pada minuman akan
membantu peningkatan gizi dan membantu proses pencernaan dalam perut ternak dan
menekan hama/penyakit dalam saluran pencernaan akibat pH yang tidak stabil dan
makanan yang berubah-ubah.
Pemberian
dosis murni Bio
Pa-Ten tanpa fermentasi
adalah 1 – 2 ml per liter air minum.
Sedangkan
dengan cara hasil fermentasi digunakan 50 – 100 ml per liter air mimum ternak
hasil fermentasi Bio
Pa-Ten (1:100 = 1 liter Bio Pa-Ten dalam 100liter air).
f. Pembuatan pupuk Organik
kotoran ternak
1. Buat perbandingan 1:1 (kotoran ayam/pupuk kandang dengan air dan diaduk); tambahkan 15% air perasan bekatul, dan 0,6% Mineral N,P,K + 0,6% gula tebu dan 0,5% Bio Pa-Ten dari jumlah perbandingan di atas.
2. Fermentasikan selama 7-18hari hingga bau asli kotoran hilang, selanjutnya gunakan air saringannya untuk campuran penyemprotan/penyiraman tanaman dengan pengenceran air 10-20 kali, diaplikasikan bersama dengan hasil fermentasi Bio Pa-Ten untuk menyuburkan tanaman. Sisa kotoran/Ampas, sangat baik untuk pupuk tanaman agar tanaman cepat berbuah dan menyuburkan tanah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar